Lalalalalaps

Sejak lulus sekolah aku udah bertekad kepingin nurunin berat badan, soalnya selama SMK badanku gemuk buanget hingga kayaknya lemak tuh di mana-mana bersarang (ga pernah cek berat badan, takut pingsan). Sekarang udah dua tahun sejak menerima ijazah SMK, berat badan di angka 54 kg. Lah.. Kayaknya sama aja tuh ya, tapi kalo dibandingin sama dulu yang ditaksir kira-kira mencapai 60 lebih yaa…. Lumayan lah. Hehe 😉 Karena program diet extremenya cuma makan mi+telor sepanjang hari akhirnya eneg sama masakan berdaging. Dari awal juga ga bisa makan seafood karena allergi, jadi ga ada pengganti. Mau ga mau ya telor maning telor maning. Cuma jeleknya daku yang masih terus dipiara adalah suka milih-milih kalo mau makan yang bersayur. Maunya ya kangkung dan bayam, kalo ga ya sop ayam atau cap cay (soalnya kolnya pasti banyak). Dari sekian banyak jenis masakan bersayur, aku paling anti lalapan. Lha kok tiba-tiba, beberapa minggu yang lalu bisa doyan banget lalap daun singkong yak?

Baca lebih lanjut

Jadi Bocah

Kemarin pas lagi makan ketoprak di warung deket kampus, anaknya ibu yang punya warung yang masih sekitar umur 8 tahunan tiba-tiba lari ngejar temannya sambil ngacungin jari. Seketika daku mengingat kembali masa-masanya jadi bocah di umur segitu, di mana kalo berkelahi dengan teman sebaya juga sama kelakuannya dengan si anak ibu warung tersebut.

Baca lebih lanjut

English : Pentingkah?

Kebanyakan orang pasti memikirkan aspek penting atau tidaknya mempelajari English, terutama yang berhubungan dengan pendidikan. Kalo aku yang memang mahasiswa ESL mah ya jelas penting atuh, bakal jadi mata pencaharian tetap. Mungkin pertanyaan ini juga semakin gencar terlontar sebagai respon kebijakan DikNas yang ingin mengkaji lagi kurikulum SD dengan menghilangkan English dalam jajaran mapel muatan lokal : pentingkah English?

Baca lebih lanjut

Loosen Up

I think I’ve loosen up a bit towards my classmates, and it’s a surprising thing even for me
To be honest, I’m always distant from everyone else. I’d unconsciously keep myself alone on the back of the class, answer some and that’s it. Mostly people assume I act like this because I don’t want to be their friends, or because I’m just an arrogant person who would see other people lower than herself. I can’t blame them for that, though it’s not true. In fact, I’m actually uncomfortable sitting around people in class, it just makes me feel suffocated and it’s terrifying.

I’m always asked by such common questions like, “why do you not want to get along with your friends? “why do you always walk or sit alone, not with your friends?” sometimes it’s too much for me and I’d ignore those questions. Still, I couldn’t help myself to think and even asked it to myself : why? It’s not like I don’t want to have friends at all, but there’s a moment when I just need to be left alone and not being bothered. Really, I Will hate to not have friends at all, but I can’t be forced to accept everyone easily. It’s difficult, you know.

Now it’s been a year since my first day as a college student, and I know it’s a time for me to start being “social”. My classmates had even voiced their concerns about my distant personality, so I think it’s good enough to break my transparant barrier and open up a bit. 😆 It might be hard since I’ve been like this for a long time. But I promise I try, and I am trying. 🙂

Coffee Effect

I can never fathom why Indonesian people (especially the adults) would always ask this whenever they saw a girl drinking coffee; “why does a girl like you drinking coffee?”
I mean, is it considered rude or weird if us girls having a coffee-drinking habit? That would be ridiculous if you ask my opinion, since drinking coffee doesn’t depend on genders. Care to elaborate why they tend to ask this kind of question?

Baca lebih lanjut

What an ESL student needs for skill improvement

I had a new lecturer for conversation class yesterday, and there was a bit of bad impression when he asked us to give three-minutes speech based from one of random topics in small folded papers we picked from a jar. I got a topic about preference between Britney Spears and Christina Aguilera, so I gave my choice and explained it as much and good as I can. Phew, that’s a tough one to do. 😆

Baca lebih lanjut

Nganggur? Blogging Then?

Suatu kali aku iseng ngintipin forum WordPress Indonesia, itung-itung buang bonus. Mungkin udah ada tau, salah satu threadnya membahas topik “Ngeblog hanya untuk orang pengangguran.” Penasaran juga nih, tapi kayaknya kelangsungan thread ini ga begitu jelas deh… Karena komengnya juga ga banyak. Rada kecewa juga, soalnya kalo banyak yang membahas kan seru tuh… Jadinya, mungkin aku bakal bahas di sini aja daripada di forum ga ada cerita mengenai topik ini.

Baca lebih lanjut

When I think about Marriage..

Happy Tuesday!

Since I got a feedback from Vera Parrocha to write English posts more often, I decide I should do it today for a start. In advance, thanks to Vera for giving me a good feedback on my ‘about me’ page. I know I should have writen more English posts since I’m taking English major, and I’ve mentioned a lot in my previous I bahasa posts that I really want to use English more in my posts. It’s one of my post goal, actually. Lol.

Baca lebih lanjut

Seperti Ini “Broken Home”?

Semalem aku ikutan tweet JAWABJUJUR, ketemu pertanyaan begini, “pernah ga ngalamin yang namanya broken home?”. Wah, kalo ceritanya begini termasuk “Broken Home” ga nih?

Dulu pertama kali ngerasain kondisi keluarga kacau di kelas 3 SD, rasanya seperti pengungsi bencana gempa bumi. Mau ngapain aja udah takut, tapi lebih takut nanya emak yang pikirannya kalut. Barang-barang rumah di pack dan dibongkar lagi berulang-ulang. Setelah bapak pulang ke rumah sehabis beberapa hari kabur dari kejaran penagih hutang, aku pikir semua bakal tenang dengan menjual rumah dan mengontrak di tempat lain.

Ga taunya, masa hampir 6 tahun seperti makan buah simalakama. Kalau hari sekolah, mau pulang ke rumah udah ga ada gairah. Ribut terus pagi dan dan malam. Sampai akhirnya lagi-lagi bapak kabur menghindari kejaran hutang, kali ini kami benar-benar pergi dari rumah dan tinggal di Seputih Banyak di tahun 2007. Waktu itu yang terpikir, “ga apa-apa kalau ga bisa sekolah, yang penting hidupku dan emak sudah tenang.” kenyataannya, bapak datang lagi dan kami kemudian pindah ke Unit 3 di Tulang Bawang.

Baca lebih lanjut

Sweet Day

Aku bisa bilang hari ini manis, semua rencana lancar dan pulang dari kampus pun ga membawa perasaan jengkel di hati. Setelah jadi menghapus blog di blogger, blog di WordPress ku atur lagi. Akhirnya sekarang ganti tema, tapi sayang backgroundnya ga bisa diganti. Semoga besok bisa ketemu yang cocok sama selera, tapi kalau ga ada yang ini juga bagus kok. 🙂

Selain itu, aku dapat undangan dari teman yang dulu sempat satu jurusan di semester 1 sebelum akhirnya dia keluar. Lama ga denger kabarnya, eh ternyata ngirim undangan. Padahal tempat tinggalnya sih ga jauh dari rumahku, tapi namanya juga ga pernah keluar rumah jadi aku jarang main ke rumah teman. Kadang-kadang aja papasan di jalan. Aih.. Terus aku kapan ya? 😛

Baca lebih lanjut